021-612 3131 / 0812 9726 3131 cs@platinum-computer.com
Select Page

Mengenal Bagian-bagian UPS (Uninterruptible Power Supply)

gambar APC BX800LI-MS

UPS sering dipakai sebagai tenaga listrik cadangan ketika listrik padam, khususnya untuk perangkat komputer. Nah, sebenarnya apa saja bagian-bagian dari UPS itu? Ini artikel tentang bagian-bagian UPS.

UPS pada dasarnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1) Rectifier- Charger
Bagian ini merupakan rangkaian yang dipakai untuk penyerahan dan pengisian baterai. Rangkaian blok rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang dibutuhkan oleh inverter dalam kondisi beban penuh dan pada saat itu juga dapat mempertahankan muatan di dalam baterai. Selain itu blok ini harus mempunyai kemampuan mengalirkan daya output sebesar 125-130%.
buy ventolin online https://redemperorcbd.com/wp-content/languages/new/prescription/ventolin.html no prescription

Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam disain rangkaian charger-nya karena jika sebuah baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi batasan kemampuannya akan dapat memperpendek umur baterai tersebut.
https://www.fiercereads.com/wp-content/languages/new/a-manual-for-writers-of-research-papers-theses-and-dissertations.html

Biasanya untuk arus pengisian sebuah baterai pada UPS ini sebesar 80% dari kondisi arus yang dikeluarkan oleh baterai pada saat beban penuh.

Batasan sebuah sistem UPS yang baik menurut standar NEMA – National
Electical Manufacturer Association – adalah dapat memberikan daya 100% terus-menerus (continous load) dan 2 jam pada beban 125% tanpa terjadi penurunan kinerja (kerusakan). Baterai masih dapat dikategorikan sebagai kondisi layak pakai apabila masih mampu memberikan daya 100% selama 1 jam jika lama pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh manufaktur
baterai).

2) Inverter
Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu sistem UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensinya, distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan transien.

Selain itu, sistem inverter perlu adanya rangkaian umpan-balik (feedback) dan rangkaian regulator untuk menjaga agar didapatkan tegangan konstan.
buy neurontin online https://redemperorcbd.com/wp-content/languages/new/prescription/neurontin.html no prescription

3) Sakelar Pemindah (Transfer switches)
Sakelar pemindah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu elektromekanikal dan statik. Sakelar elektromekanikal menggunakan relay-relay yang salah satu terminal mendapatkan suplai tegangan dan yang lain dari sistem UPS.
https://www.fiercereads.com/wp-content/languages/new/alabama-homework-help.html

Sistem sakelar statis menggunakan komponen semikonduktor, seperti SCR.
https://www.fiercereads.com/wp-content/languages/new/thesis-writer.html

Penggunaan SCR akan lebih baik karena operasi pemindahan yang dilakukan dengan SCR yang hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms, sedangkan pada sakelar elektromekanikal sekitar 50 sampai 100 ms.

Penggunaan UPS dilakukan dengan cara menghubungkan AC input UPS ke sumber PLN dan output UPS ke beban. Kebanyakan UPS digunakan untuk menyuplai komputer, karena apabila sumber PLN tiba-tiba mati, maka data yang sedang diproses tidak hilang tetapi masih di back-up oleh UPS sehingga masih ada waktu untuk menyimpan data.

Semoga bermanfaat.

Sumber Artikel : Listrik Online

Kata Kunci Terkait:

Mengenal ups, bagian ups, arti ups, pengertian ups, inverter ups, Rectifier- Charger UPS

×

Platinum-Computer.Com

× Hubungi Kami